Assalamu'alaikum mommies,
Sabtu lalu mama Farah diundang ke acara Cosmopolitan FM Soiree Comunity Gathering dengan tema Memahami Proses Bayi Tabung Sebagai Solusi Masalah Kesuburan di Indonesia, kerjasama Cosmopolitan FM bersama Merck dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro di Indonesia (PERFITRI). Waah, menarik ya. Ilmu baru banget buat mama farah yang selama ini tahu mengenai bayi tabung ya cuma selewat aja. Dan kali ini saya mau sharing sedikit apa yang saya dapat dari bincang-bincang sore waktu itu.
Pertama, apa itu infertilitas?
Pengertian infertilitas (ketidaksuburan) menurut WHO adalah keadaan dimana seorang wanita tidak bisa mendapatkan kehamilan setelah 1 tahun menikah dan berhubungan secara reguler (minimal 2-3 kali seminggu) tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Berdasarkan laporan WHO, 8-10% pasangan di dunia mengalami masalah kesuburan. Sedangkan di Indonesia sendiri 10-15% wanita usia reproduksi, mengalami gangguan kesuburan (BPS, 2008)
Tingkat usia juga berperan besar dalam masalah kesuburan. Ketika perempuan memasuki usia 30 tahun, tingkat kesuburan mulai menurun dan semakin menurun secara drastis ketika memasuki usia 35 tahun. Sedangkan pada pria, kualitas sperma menurun pada usia 40-45 tahun (American Society for Reproductive Medicine, 2012). Jadi pasangan di usia "matang" ini disarankan konsultasi ke dokter dulu sebelum berencana memiliki momongan.
Tapi usia bukan satu-satunya faktor dalam masalah kesuburan lho.. Seperti yang dipaparkan dr. Aida Riyanti, SpOG, MSc Rep, bahwa faktor gaya hidup dan pekerjaan juga turut berperan. Faktor gaya hidup seperti kebiasaan minum alkohol, merokok, index masa tubuh (terlalu kurus dan obesitas), olahraga berat dapat menurunkan kesuburan. Pekerja yang terpapar bahan kimia terlalu lama, temperatur tinggi, radiasi tinggi, getaran dan lain sebagainya, pun dapat menyebabkan menurunnya kesuburan seseorang.
Sebaiknya siapa sih yang lebih dulu diperiksa kalo ingin cek kesuburan? Istri kah? Atau suami dulu?
Jawabannya, dua-duanya. Karena masalah kesuburan bisa disebabkan oleh faktor pria, wanita atau keduanya. Jadi kalo mau periksa ya harus datang berdua, dicek berdua.
Faktor penyebab infertilitas (ketidaksuburan) :
Pada wanita :
- gangguan pematangan sel telur (PCOS)
- sumbatan di saluran fallopi
- kista coklat
- gangguan rahim
Pada pria :
- varicocele, yaitu ketika pembuluh darah di testis pria terlalu besar, sehingga memengaruhi jumlah dan bentuk sperma.
- jumlah sperma sedikit
- bentuk sperma dan gerakannya yang tidak normal
- azoospermia, yaitu tidak adanya sel sperma
Setelah semua diperiksa, langkah selanjutnya adalah ke penanganan. Tentu saja penanganannya disesuaikan dengan hasil pemeriksaannya ya. Bisa pemberian vitamin, anti oksidan, obat pemicu sel telur, sampai ke tindakan bedah. Dan sebagai salah satu langkah pamungkas bisa dilakukan inseminasi buatan dan bayi tabung.
Jadi, pesan dr. Aida, kita harus tahu 3 hal :
1. Kapan harus periksa kesuburan
2. Kemana harus periksa
3. Apa penanganan yang harus dilakukan
Bincang-bincang sore itu dilanjutkan dengan paparan mengenai proses bayi tabung oleh dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG-KFER.
Apa itu bayi tabung?
Bayi tabung atau In Vitro Fertilisation (IVF) adalah salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertilitas (gangguan kesuburan) dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah embrio akan ditanam kembali ke rahim calon ibu.
Bayi tabung berbeda dengan inseminasi ya, moms. Kalau inseminasi prosesnya dengan menyemprotkan sperma yang sudah diseleksi ke dalam rahim calon ibu. Pada inseminasi, proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh manusia.
Perawatan IVF direkomendasikan untuk :
- pasien dengan percobaan inseminasi buatan yang gagal
- faktor wanita, seperti lesi atau tidak adanya tuba falopii, endometriosis atau masalah ovulasi jika tidak ada kehamilan yang dicapai setelah stimulasi hormonal
- faktor laki-laki infertilitas, dimana jumlah sperma, motilitas (kecepatan) atau morfologi (bentuk) itdak memungkinkan konsepsi normal
- infertilitas yang tidak dapat dijelaskan: kegagalan untuk hamil setelah beberapa tahun mencoba tanpa penyebab ilmiah untuk infertilitas.
Selanjutnya, dr. Bee menjelaskan tentang tahapan proses IVF ini. Mama farah tu nggak kebayang lho sebelumnya, bayi tabung ini gimana. Setelah dijelasin dengan detil, sekarang mama farah udah ngerti dooong, hehehehe..
Jadi, apa aja sih tahapan program bayi tabung?
1. Pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma
Pemeriksaan ini dilakukan di hari ke-2 haid.
2. Penyuntikan obat penekan hormon
Bertujuan agar ovarium tidak terlalu cepat mengeluarkan sel telur, dokter akan mengendalikan siklus menstruasi dengan menggunakan proses protokol yang panjang (long antagonist protocol) ataupun singkat (short antagonist protocol).
Long antagonist protocol : metode yang sudah sejak lama digunakan dan telah teruji. Prosesnya adalah dengan pemberian suntikan setiap hari atau nasal spray selama 10 hari sebelum stimulasi ovarium dilakukan.
Short antagonist protocol : pemberian suntikan setiap hari dan dikombinasikan dengan stimulasi ovarium. Proses metode ini tentunya memakan waktu lebih cepat dan jumlah obat yang dikonsumsi pun lebih sedikit.
3. Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur
Proses ini dimulai dengan pemberian suntikan hormon selama 8-14 hari untuk menstimulasi ovarium untuk memroduksi dan menghasilkan telur yang matang. Pemeriksaan ultrasounds dan tes darah perlu dilakukan secara reguler untuk memonitor perkembangan sel telur.
4. Pengambilan sel telur (OPU)
Ketika telur hampir matang, pasien akan diberikan suntikan hCG (human chorionic gonadotropin). Suntikan ini akan memacu ovarium menjadi matang dan siap untuk mengeluarkan beberapa telur. Telur-telur ini kemudian akan diambil oleh dokter 34-38 jam berikutnya. Pada hari yang sama, dokter akan mengambil sampel sperma dari pasangan.
5. Pembuahan
Ahli embriologi akan mengidentifikasi sperma dan telur yang paling sehat akan digabungkan di laboratorium. Setelah 16-20 jam, ahli embriologi akan memeriksa apakah ada telur yang telah berhasil difertilisasi.
Jika didapat lebih dari 3 embrio yang berkualitas baik, maka embrio yang tidak ditanam akan disimpan pada suhu -196 derajat Celcius. Embrio yang disimpan pada suhu ini tidak akan berkembang dan berubah sifatnya sampai nantinya proses thawing dan ditanamkan ke dalam rahim.
6. Pengembangan embrio
Proses ini dilakukan di inkubator.
7. Penanaman embrio (ET)
Yaitu proses penanaman embrio ke dalam rahim sang calon ibu. Jumlah embrio yang dapat ditanamkan ke dalam rahim adalah 2-3 embrio.
8. Menunggu hasil
Total waktu yang diperlukan dalam 1 siklus proses bayi tabung ini adalah 6 minggu.
Proses bayi tabung juga dapat menimbulkan komplikasi pada beberapa pasien, di antaranya hiperstimulasi ovarium, kehamilan ganda, hamil di luar kandungan dan infeksi atau pendarahan saat pengambilan sel telur.
Lantas, berapa persen kah peluang keberhasilan proses IVF ini?
Dikutip dari Pusat Data & Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PDPERSI) tahun 2012, pada prinsipnya keberhasilan program bayi tabung sekitar 40-50%, tetapi hal ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Pada wanita di bawah 30 tahun peluangnya bisa mencapai 50%, sedangan usia 30-35 tahun peluangnya 35%, usia di atas 40 tahun keberhasilan program bayi tabung menjadi sekitar 10-15%. Sementara di atas usia 40 tahun peluangnya tinggal 8%.
Kalo mau bayi tabung harus ke luar negri ya?
Eits, siapa bilang. Menurut data PERFITRI, saat ini terdapat 32 klinik yang menawarkan terpai kesuburan melalui teknologi IVF yang tersebar di 13 kota besar di Indonesia seperti: Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Surakarta, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Padang, Makassar dan Pontianak.
Rentang harga untuk program IVF di Indonesia bervariasi untuk setiap klinik, yaitu berkisar antara 40-90 juta rupiah. Terbilang cukup mahal ya. Ya, karena obat-obatannya masih impor, moms. Apalagi dollar makin naik gini ya.. hehehehe
Tetapi apalah arti rupiah dibandingkan dengan keinginan sepasang orang tua menimang momongan kaan.. Oiya, jangan khawatir. Bayi yang lahir dengan teknologi bayi tabung, pertumbuhan dan perkembangannya tidak berbeda dengan bayi yang lahir dengan pembuahan alami lhoo.. Jadi, tidak ada salahnya ya menjadikan program bayi tabung sebagai solusi memiliki buah hati.
Gimana, sudah tercerahkan belom mengenai bayi tabung ini? Mommies yang ingin tahu lebih banyak lagi, silakan mampir ke laman www.MauPunyaAnak.com . Di situ lengkap loh info mengenai IVF..
Sekian ya sharing kali ini, semoga bermanfaat..
See you, moms.. :)
makasih udah share infonya ya kak
ReplyDeleteharga tone up cream emina