Hallo
mommies... Ini kali pertama ya saya
share tentang #MamaAntiPanik di
blog.. Sebenarnya postingan ini sudah saya bahas terlebih dahulu di instagram saya
@ceiganuzulia dengan
hashtag #MamaAntiPanik #ceritanyamamafarah ..
Isinya sharing dari saya or some tips about
being mother.. Bukan mau menggurui, karena saya sendiri juga cuma mama baru anak satu, yang masih belajar juga.. Harapannya semoga ada sedikit manfaat dari
sharing saya buat mommies terutama newmom dan mom to be diluar sana.
Kenapa #MamaAntiPanik
? Karena menjadi orangtua butuh ketenangan dan kewarasan. Kalo
mom&dad panik, percayalah baby bisa ngerasain itu. Dan itu bikin
baby ikutan panik, rewel dan ga tenang. So, saya ga bosen-bosen buat ngajakin
para mom&dad untuk jadi ortu yang kalem, tenang dan jauh-jauh dari panik. Supaya
lebih happy dan menikmati setiap detik menjadi orang tua. 😉
Satu lagi hal yang sadar ga sadar suka bikin moms panik.
MOMPETITION. Dimana ibu-ibu saling nanya tumbuh kembang anaknya. "Anak kamu
udah bisa apa? BBnya berapa?" Kemudian diikuti dengan "Anakku udah bisa ini
dong. BBnya udah segini". Kalo masih ada moms yang kaya gitu. Segeralah
bertobat. Please stop mulai dari sekarang. Yang mom-to-be jgn pernah ada
niatan tanya² kaya gitu. Asli bikin gilak. Disyukuri aja moms apapun
kondisi tumbuh kembang si kecil. Saya sendiri gamau lho dipaksa orang tua
saya biar sama kaya anak lain. Karena setiap anak itu istimewa. Tumbuh
kembangnya belum tentu sama rata. Memang ada beberapa milestone penting
di setiap jenjang usia. Kalo mau tau silakan baca buku or konsul ke dsa
or ke klinik tumbuh kembang anak. Ok, moms?
Yuks lanjut bahas sub judul kali ini.. Kenapa bayi sering menangis? Apakah lapar? Nggak kenyang? ASI saya kurang?
Baby nangis terus itu wajar ya moms. Bayi baru lahir bisanya
nangis aja kan. Menangis adalah caranya berkomunikasi dengan kita. Sampai usia
1 bulan, bayi akan sangat sering menangis. Ga jarang ini yang bikin
newmom jadi merasa sangat capek. Kenapa? Karena kita belum paham apa yg
diinginkan bayi. Wajar ya sebagai ibu baru yang belum pernah pegang bayi seolah
belum siap mendengar tangisan bayi setiap saat. Bayi bisa menangis karena
lapar, lelah, ngantuk, popok basah, kepanasan, sakit atau sekedar manja
ingin diperhatikan. Nah pertolongan pertamanya adalah dengan menggendongnya.
Dari pengalaman saya, selalu menggendong setiap baby nangis inilah yang bikin
capek. Padahal klo kita tau, ga perlu setiap nangis harus digendong lho moms.
Sebagai
bahasa komunikasi, tangisan bayi juga punya vokal yang berbeda untuk arti yang
berbeda. Jika moms udah terbiasa denger pasti bisa bedainnya. Ikuti kata
hati juga moms. Intuisi kita sebagai seorang ibu selalu tepat. Nah, dengan tahu
arti tangisan bayi, kita jadi lebih mudah menanganinya, memenuhi
kebutuhannya. Ga perlu panik dan kecapekan karena kebanyakan gendong.
Bahkan lama-lama kita bisa mempelajari isyarat bayi ketika meinginkan
sesuatu. Jadi sebelum dia menangis, moms bisa segera bertindak. Menangani
tangisan bayi dengan segera, penting untuk pertumbuhan otak dan emosinya juga
lho moms.
Yang sampai saat ini masih
sering terjadi di newmom life adalah bayi menangis selalu dikira karena lapar.
Terus kalo udah disusuin tapi masih nangis mikirnya ASInya dikit, baby ga
kenyang. Terus mom panik, stres. Duh jangan sampai ya. Poin pertama yang harus
selalu diingat adalah bayi nangis ga selalu karena lapar. Tapi ada kondisi-kondisi tertentu yang memang perlu perhatian. Jika baby masih menangis setelah disusui dan menolak menyusu lagi, coba disendawakan. Jika sudah sendawa tapi masih
nangis, coba cek popok, pakaiannya, suhu ruangan, dll. Jika semua sudah
dilakukan tapi masih menangis, bisa jadi dia KOLIK. Saya belum bisa cerita soal
kolik ini karena belum mengalami sampe sekarang.
Kondisi
berikutnya yaitu ketika baby nangis karena benar-benar lapar. Sangat lapar.
Selalu lapar. Pengennya nyusu terus. Lebih dari biasanya. Selamat! Karena baby
kamu sedang GROWTH SPURT. Apasih growth spurt? Saya bahas di postingan selanjutnya ya.. :)