[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Tidur Tanpa Bantal

Tidur dengan bantal buat kita orang dewasa bisa bikin tidur makin nyaman ya moms. Tapi gimana dengan bayi?

Penggunaan bantal dan selimut tebal pada bayi dibawah 2 tahun tidak direkomendasikan yaa. Kenapaa? Karena bantal dan selimut bisa saja menutupi wajah dan hidungnya. Akibat terburuknya adalah kematian mendadak karena kesulitan bernafas. .

Sebaiknya bayi ditidurkan di permukaan kasur yg rata, tanpa bantal besar atau benda apapun disekitarnya yang mungkin bisa menimpa tubuhnya. Pakaikan selimut yang tidak terlalu tebal, dan ga perlu nutupin sampe ke leher-leher. Atau pada bayi newborn bisa dibedong. Yang paling penting adalah pakaikan baju tidur yg nyaman dan hangat. Posisi tidur yg terbaik untuk bayi adalah terlentang. Biarkan bayi tidur dengan posisi alami. Ga perlu khawatir kepala bayi jadi peyang ya. Kepala bayi masih sangat bisa berubah dan akan menyesuaikan bentuk alaminya kok..

Farah gimana? Kalo tidur siang farah kadang masih pake bantal bayi. Tapi kalo malam udah ga pake bantal ya. Umur 3 bulan ini udah mulai lasak tidurnya. Kalo ditaruh bantal jg lama-lama lari sendiri itu bantalnya. Selimut cuma pake kalo tidur siang, karena ga pake baju panjang. Dan pakainya paling yg ringan dan cuma sampe nutupin perut aja. Lebih ke biar ga digigit nyamuk sih. Tapi kalo tidur malem kan pake sleepsuit ya. Udah ga mau dipakein selimut lg dia. 😂

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Perlukah Pakai Bedak Bayi?

Jawabannya tidak wajib ya moms. Dulu (atau sekarang juga masih?) orang tua selalu memakaikan bedak pada bayi setiap habis mandi. Tujuannya agar kulit bayi kering, segar dan wangi. Padahal kalo bayi mah udah wangi dari sananya. Bau asem juga tetep diciumin kaan? 😂 Beberapa juga mengaplikasikan bedak dengan alasan untuk mencegah biang keringat atau ruam popok.

Faktanya moms, saat ini sudah tidak dianjurkan penggunaan bedak untuk bayi, terutama jenis bedak tabur yg berbahan talc. Partikel bedak tabur kan kecil dan ringan banget ya. Bisa terbang kemana-mana. Dan yang jadi bahaya adalah ketika terhirup oleh bayi sehingga masuk ke saluran pernafasannya. Ini bisa menjadi masalah serius lho moms. Gejalanya bisa saja bayi sering sesak nafas, pilek dan batuk, trus lama sembuhnya. Dan juga bedak di permukaan kulit bayi justru dapat menutup pori-porinya ya. Penggunaan bedak tabur di sekitar kemaluan juga bisa menimbulkan masalah. Partikel bedak bercampur keringat bayi kemudian menumpuk di area lipatan dan menutup pori-pori bisa menjadi sarang kuman. Yang tadinya mau kulit bayi kering dan mencegah iritasi malah jd memperparah iritasinya.

Solusinya, ga perlu pakai bedak bayi. Biarkan kulit bayi dengan kelembaban alaminya. Jika masih ingin pakai bedak, pilih bedak padat atau yg berbahan tepung jagung (cornstarch). Dan jangan memakaikan bedak pada wajah dan kemaluan, cukup di badannya saja dan ga perlu tebel-tebel ya. Untuk mengatasi biang keringat bisa pakai yang berupa cream saja. Kalo mencegah ruam popok sih solusi utamanya ya sering diganti popoknya. Bersih dan keringkan pantatnya setiap kali ganti popok. Bisa juga dipakaikan diaper cream.

Jadi kesimpulannya terserah moms ya mau pake bedak atau nggak. Dengan tau plus minusnya, semoga moms bisa mengambil keputusan yg bijak.. 😉
 

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Pup Bayi

Ternyata masih banyak mommies yang panik ya mengenai pup bayi ini. Kali ini saya mau bahas pup bayi <6 bulan ya..

💩WARNA PUP💩
NORMAL :
Awal lahir pup KEHITAMAN (mekonium), merupakan kotoran yang tersimpan dalam usus bayi sejak dalam kandungan. Keluar sampai usia 3 hari.
Selanjutnya pup normal berwarna KUNING CERAH. Jika berwarna HIJAU atau kehijauan artinya terlalu banyak minum foremilk. Normal tapi jangan terus menerus. Seimbangkan asupan foremilk dan hindmilknya.

WASPADA :
Pup berwarna MERAH, artinya ada darah yg terikut, perlu observasi.
Pup pucat PUTIH KEABUAN, ada masalah pd hati atau saluran empedu, segera ke dokter.

💩TEKSTUR PUP💩
NORMAL :
Mekonium teksturnya lembek. Selanjutnya bayi ASI Ekslusif tekstur pup ENCER dan berAMPAS. Ingat ya moms, berAMPAS. Bayi sufor pupnya lebih PADAT

WASPADA :
Pup cair TIDAK BERAMPAS, pup lebih sering, bisa jadi DIARE.
Jika pup KERAS dan KERING, perut bayi keras dan seperti susah pup, curigai SEMBELIT.

💩FREKUENSI PUP💩
Usia 0-3minggu : minimal 1x dalam sehari.
Usia <3minggu : frekuensinya berbeda-beda. Ada yang tetap rutin pup tiap hari, ada yang lebih dari 1x sehari, atau GA PUP BERHARI-HARI. Ini NORMAL ya moms.
Utk bayi ASI Ekslusif toleransi boleh ga pup selama 14 hari. Pd saat itu ASI benar-benar dimanfaatkan untuk pertumbuhan jadi tidak ada yang terbuang. Tapi ga semua bayi ASI seperti itu. Ada yang pup <1x sehari, karena sifat ASI sekaligus mudah dicerna. Bayi sufor seharusnya pup lebih sering, krn lebih rentan sembelit.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada patokan frekuensi pup bayi. Yang harus diperhatikan adalah WARNA dan TEKSTURnya, serta indikator kecukupan ASInya. Perhatikan pula kondisi bayi. Jika perutnya tidak keras dan bayi fine-fine aja, ga rewel, moms tidak perlu khawatir. 😉

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Hiperbilirubin


 HIPERBILIRUBIN atau jaundice atau bayi kuning adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah (yaiyalah 😁). Bilirubin adalah suatu senyawa kekuningan hasil pemecahan hemoglobin. Hati mengolah bilirubin dan dikeluarkan melalui feses. Bilirubin dalam darah meningkat jika hati tidak dapat mengolah dan mengeluarkannya dari tubuh.

💛Ciri : tampak semburat kuning pada bagian putih mata. Kemudian ke wajah dan turun ke tubuh bagian bawah, semakin terlihat ketika menangis. Pipis lebih pekat. Malas menyusu dan lebih suka tidur.
💛Parameter : Normal jika bayi usia 3 hari, kadar bilirubin <12 mg/dl. Lebih dari itu berarti hiper (yaiyalah (2) 😁)
💛Jenis : Fisiologis (karena fungsi organ hati bayi yang belum matang). Patologis (karena penyakit atau infeksi virus)
💛Penyebab : bayi prematur, kekurangan cairan, kelainan hati, berbeda golongan darah atau rhesus bayi dengan ibu.
💛Efek : jangka pendek, kejang. Jangka panjang, kerusakan permanen pada otak
💛Penanganan : disusui lebih sering sehingga memicu pengeluaran feses dan bilirubin turun. Terapi sinar biru. Dijemur dibawah matahari pagi (bilirubin batas normal untuk mencegah peningkatan)

Hampir 60% bayi baru lahir mengalami hiperbilirubin, termasuk Farah, yang bikin masuk NICU 2 hari. Penyebabnya karena fungsi organ hati yang belum sempurna. Jadi pas usia 2 hari sebelum rencana pulang, dicek darahnya dulu. Hasil bilirubinnya 13,7 mg/dl. Dokter menyarankan untuk diterapi sinar biru dan digempur ASI lebih sering. Tapi namanya bayi kuning itu lebih suka tidur, jadi kegiatan menyusu terasa berat banget. Mana PD lagi bengkak-bengkaknya kaya batu. Tapi apa daya baby malas nyusunya. 24 jam kemudian dicek lagi malah naik ke 14,2. 😭 Meskipun udah 'ngedate' di ruang menyusui tiap 2 jam, tapi farah banyakan tidurnya. Sempet demam deh saya karena ASI ga dikeluarin. Akhirnya saya pompa dan farah minum ASIP. Kata susternya dia mau minum banyak. Alhamdulillah hari berikutnya udah turun di angka 11. Boleh pulang deeeh. 😊 Badanya udah ga kuning, tapi matanya masih sedikit kuning. Jadi bayi kuning itu munculnya dr atas wajah turun ke badan. Sembuhnya dari bawah badan ke atas. Masih disarankan dijemur 30 menit matahari antara jam 7-9 pagi. Ga lama matanya udah putih lagi.

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Manfaat Membedong Bayi


Belakangan sempet ada perdebatan ya tentang membedong bayi atau tidak. Saya pribadi memilih utk membedong bayi saya karena memang dirasa ada manfaatnya.

Bayi kita kan 9 bulan di dalam rahim yang hangat. Kemudian ketika dia lahir harus beradaptasi dengan dunia luar yang sangat berbeda dengan di dalam rahim. Membedong akan memberikan rasa hangat dan nyaman seperti suasana di dalam rahim. Ketika bayi merasa nyaman, dia akan tidur lebih lelap dan lama. Bagus buat newborn yang memang butuh tidur lebih banyak. Kalo baby lelap kan mama jd bisa ikutan istirahat ya. Lebih tenang kan? AntiPanik dooong?


Farah sampai umur 3 bulan ini masih suka dibedong loh. Tapi ga sepanjang hari ya. Waktu awal lahir dia selalu dibedong tiap kali bobok. Umur 1 bulan mulai dibedong kalo mau bobok aja, terutama malam. Kalo udah bobok sih udah lepas-lepas, tapi dianya masih pules. Umur 2 bulan sampe sekarang yang suka makein bedong adalah si mpok yang jagain farah kalo saya tinggal kerja. Jadi bobok siangnya masih dibedong dia. Kalo udah sama saya sih ga pernah dibedong lagi ya. Termasuk tidur malamnya. Pake baju tidur aja udah pules. Mau sampe kapan dibedong? Sampe dia ga mau lagi. Hahaha. Saya ga larang sih. Mungkin dia lagi nostalgia masa-masa didalam perut. Saya aja kadang kangen rasanya hamil.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya kebiasaan membedong ga jadi salah. First, saya selalu pilih bedong dari bahan kaos yang adem dan nyerap keringat. Kedua, bedongnya ga terlalu kencang. Beri ruang sehingga tangan dan kaki bayi masih bisa bergerak. Yang terpenting, membedong bukan bertujuan meluruskan kaki bayi. Big NO ya buat bedong yang terlalu kencang terus memaksa kaki dan tangan bayi lurus dan rapat. Klo kaki bayi melengkung ke dalam (bentuk O) itu normal ya moms. Selama di dalam rahim kan posisinya meringkuk. Bentuk kaki seperti ini akan terkoreksi sendiri di usia 18 bulan. Lewat dari itu tapi masih melengkung, see your doctor ya..

Semoga bermanfaat 😉

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Refleks Moro


Sering lihat bayi baru lahir tiba-tiba kaget saat tidur? Bahaya kah? Tenang moms. Nggak perlu khawatir. Keadaan ini normal kok. Ini namanya REFLEKS MORO . Jika ada suara keras atau gerakan mendadak di sekitarnya, bayi akan kaget seraya merentangkan kedua tangan dan kakinya. Mirip kita orang dewasa kalo mau mulai tidur lelap suka kerasa kaya jatuh gitu. 

Refleks moro adalah salah satu refleks yang wajib dimiliki bayi baru lahir. Refleks lain diantaranya refleks rooting, mengisap, menelan, melangkah, plantar, babinski, tonic neck, menggenggam dan berenang. (Kapan-kapan kalo sempet saya bahas deh, ga janji tapi ya 😂). Refleks-refleks ini punya ciri masing-masing dan menunjukkan bahwa sistem syaraf dan koordinasi motorik bayi berkembang dengan baik. Justru moms wajib khawatir (bukan panik) ketika refleks tersebut tidak muncul. Atau jika refleks tersebut tidak hilang seiring pertambahan usia bayi, segera konsultasi ke dokter ya. Refleks moro sendiri akan mulai menghilang ketika bayi berusia 3 bulan.
.
Jika moms terlalu khawatir jika baby sering kaget saat tidur dan takut ga nyenyak tidurnya, moms bisa membedong bayinya sehingga bisa mengurangi kagetnya. Tentang membedong bayi, saya bahas next post ya.. see you 😉

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Nafas Bayi

Sebenernya dari sini awal mula ide bikin #MamaAntiPanik muncul. Jadi ceritanya waktu itu saya dan suami khawatir liat nafasnya farah. Sebelumnya udah tau sih kalo nafas bayi newborn emang belum teratur. Tapi namanya ortu baru kadang parno juga ya ngeliat baby kaya susah banget nafasnya trus banyak lendir juga di hidungnya. Kami kepikiran mungkin dia alergi debu soalnya saya dan suami juga sensitif sama debu. Awalnya saya mencoba tenang, ga panik. Selama aktivitasnya ga terganggu sih masih wajar. Tapi suami malah yang ngajakin panik. Puncaknya satu malam farah rewel, sampe gamau tidur. Kami sepakat bawa dia ke dokter keesokan harinya.

Sama dokter dicek, katanya semua baik-baik aja, ga ada masalah, sehat. Kami cerita kalo semalem dia ga bisa tidur, rewel. Daaan kami diketawain sama dokternya dooong. Sindrom anak pertama katanya. Ini sih karena papa mamanya panik aja. Bonding anak ke orang tua itu kuat ya. Baby bisa ngerasain kalo kita lagi panik, jadinya dia rewel. Dan bener aja. Pulang dari RS kami udah tenang, si farah pun bobok pules banget. Jadi pengen ketawa sendiri waktu itu. Dari situlah saya kepikiran sharing buat ngajakin mom&dad utamanya new parents di luar sana buat ga panikan, biar baby ga gampang rewel.

Soal nafasnya, dokter ingetin lagi kalo newborn baby itu masih belajar nafas. 9 bulan di kandungan kan dia hidup di air. Setelah lahir dia harus bertahan hidup dengan menghirup udara bebas. Pasti butuh waktu hingga dia bernafas dengan normal. Jadilah itu nafasnya masih tersengal-sengal. Ada kalanya dia berhenti bernafas beberapa detik, kemudian 'inget' nafas lagi, dan kadang ini yang bikin tidurnya terganggu. Dan ini wajar. Kalo moms khawatir, ada cara membantu dia tidur lebih nyaman. Sesekali posisikan bayi tidur miring atau tengkurap. Tapiii harus SELALU DIAWASI ya moms. Karena tidur miring dan tengkurap untuk bayi newborn rawan SIDS (kematian mendadak).



Kekhawatiran berikutnya mengenai nafas bayi adalah bunyi grok-grok. Beberapa bayi ngalamini ini ya. Dan ini NORMAL. Bunyi grok-grok diakibatkan oleh adanya lendir di saluran tenggorokan. Pada manusia, lendir ini berfungsi menyaring benda asing yang masuk ke saluran pernafasan. Peningkatan produksi lendir terjadi jika ada debu atau infeksi virus yang masuk. Nah kalo orang dewasa bisa mengeluarkan sendiri kelebihan lendir ini. Sedangkan bayi belum mahir melakukannya. Bunyi grok-grok terdengar semakin jelas pada bayi karena saluran pernafasannya masih kecil. Namun nafas bunyi seperti ini akan menghilang seiring bertambahnya usia bayi.

Mom&dads boleh khawatir ketika bunyi grok-grok ini tidak senantiasa menghilang. Atau jika baby rewel dan memengaruhi aktivitas menyusu dan tidurnya. Mungkin saja dia ada alergi terhadap sesuatu. Dingin, debu atau makanan tertentu. Ketahui juga adakah riwayat asma di keluarga. Jangan lupa selalu menciptakan lingkungan yg bersih dan bebas debu. 

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Drama 7 Hari Pertama


Kali ini bahas beberapa hal yg terjadi di 7 hari pertama setelah baby lahir ya..

1. BB BAYI TURUN
Berat badan bayi pada minggu pertama akan mengalami penurunan. Ini NORMAL ya moms. Penyebabnya, selama dalam kandungan bayi mengandung banyak air. Setelah lahir dia akan mengeluarkan kelebihan cairan ini melalui urin. Kotoran yang tersimpan dalam perut juga akan terbuang dalam bentuk mekonium. Tapi penurunannya maksimal 10% berat lahir saja ya. Dan di hari ke 10 seharusnya sudah kembali ke BB lahir atau meningkat. Waspada jika BB turun terus bahkan setelah usia 14 hari. 

2. POLA BAK
Hari pertama, bayi pipis minimal 1x atau 1 popok basah. Hari kedua minimal 2x pipis atau 2 popok basah. Begitu seterusnya sampai hari ke 5. Mulai hari ke 6 dan seterusnya, bayi pipis minimal 6x sehari. Ini merupakan salah satu tanda kecukupan ASI ya moms. Bila kurang dari 6x dalam 24 jam, waspada dehidrasi.

3. BAYI MENSTRUASI
Selama dalam kandungan, baby kan juga menyerap hormon dari ibu ya. Salah satunya hormon estrogen. Dan masih terbawa sampai dia lahir. Jd jangan kaget jika ada sedikit darah di kelamin atau bercampur dengan pipisnya. Ini NORMAL dan bukan perdarahan. Waspada jika darah yang keluar sangat banyak dan tidak berhenti setelah hari ke 5.
 
Pengaruh hormon ini kadang juga ditunjukkan dengan membesarnya bagian dada bayi atau munculnya cairan putih susu di puting bayi. Kalo hal ini terjadi jangan dipencet untuk memaksa cairan keluar ya moms. Dibiarin aja. Kalo ragu bisa tanya ke dokter.

4. PAYUDARA BENGKAK
Mulai hari ke 2, produksi ASI mulai meningkat drastis. Hal ini menyebabkan PD moms jadi bengkak, lebih besar, berat dan hangat. Jika tidak disusukan atau diperah, bisa jadi peradangan. Kalo udah meradang gitu, biasanya diikuti kenaikan suhu tubuh atau moms bisa mengalami demam ringan. Cara mengatasinya sering disusukan sesuai keinginan bayi dan diperah, jika konsumsi obat pelancar ASI stop dulu, kompres dingin, dan pijat PD ke arah luar menjauhi puting atau ke arah ketiak.

5. PUTING LECET
Ini hampir dialami semua mommies deh kayaknya. Udah PD keras kaya batu, ditambah puting lecet 😭😭😭. Penyebabnya banyak, bisa dari anatomi PD ibu atau dari bayinya, mungkin liptie/toungetie. Intinya sih pelekatan yang kurang pas ya. Ya maklum aja, masih sama-sama belajar. Baby belajar menyusu dan mommies belajar menyusui. Penanganannya, oleskan sedikit ASI sebelum dan sesudah menyusui, bisa juga pake nipple cream. Yg paling penting adalah perbaiki pelekatannya. Ciri pelekatan yang baik diantaranya areola bagian bawah semua masuk ke mulut bayi, mulut bayi terbuka lebar dan dagu menempel pada PD.

Ada lagi yg mau nambahin drama newmom-nya? 😂

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Gumoh


Gumoh pada bayi 0-3 bulan adalah hal yang normal ya moms. Hanya sering mom&dad jadi panik karena ga bisa bedain gumoh dan muntah. Jika gumoh, ASI yang keluar sedikit, kurang dari 10ml, baby effortless mengeluarkannya, seperti refleks. Sedangkan muntah volume susu yang keluar lebih banyak dan ada tekanan dari otot perut. Seperti kita orang dewasa kalo muntah.

Biasanya bayi gumoh sesaat setelah disusui. Penyebabnya adalah bayi minum terlalu banyak ASI. Lambung bayi kan masih kecil ya, sementara ASI yang tertelan banyak. Sehingga kelebihannya akan dikeluarkan. Kedua, karena klep penutup lambung masih belum sempurna. Dan juga karena adanya udara yg ikut tertelan saat bayi menyusu.

Gumoh memang sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, tetapi penting mengetahui cara mencegah dan mengatasinya ya moms. Gumoh dapat dicegah dengan meminimalkan udara yang masuk saat menyusu. Pertama dengan pelekatan yang benar. Untuk bayi < 3 bulan lebih mudah mengoreksi pelekatan dan bayi cenderung masih lebih tenang (belum lasak). Kedua, selalu sendawakan bayi setelah menyusu. Memang bayi tidak selalu berhasil sendawa. Yang penting adalah memosisikan bayi tegak kurang lebih 30 menit. Jika masih gumoh, yaudah tinggal dilap aja sih. Hahaha. Jika bayi gumoh saat posisi tidur, jangan langsung diangkat ya. Posisikan bayi untuk miring atau tengkurap agar udara lebih mudah keluar. Yang dikhawatirkan jika bayi langsung diangkat saat gumoh adalah masuknya cairan ke saluran pernapasan.

Gumoh akan menghilang seiring pertambahan usia. Jika lebih 4 bulan masih sering gumoh atau gumoh berlebihan, sebaiknya konsul ke dokter ya moms.

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Growth Spurt

Lanjut lagi ya dari postingan sebelumnya, masih di #MamaAntiPanik series.. 

Bagi newmom yang belum tau mengenai fase growth spurt (GS) ini, bisa jadi sumber kepanikan terbesar. Terutama bagi mama ASI. Banyak temen saya, temennya temen-temen saya yang newmom juga sering curhat kalo bayinya rewel terus, seperti tidak kenyang. Apa ASInya kurang ya? Atau ASInya jelek? Of course NOT. ASI ga ada yang jelek (kecuali basi). Kalo ada yang curhat gitu ke saya, biasanya saya tanya. Baby berapa kali nyusunya? Setiap sesi berapa lama? BAKnya lebih dari 6 kali ga? Tau dari mana kalo baby ga kenyang? Baby usia berapa? Dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu seringnya mengarah ke satu hal. GROWTH SPURT.


GS adalah suatu masa dimana bayi mengalami percepatan pertumbuhan. Semacam kejar setoran kalo saya bilang. Karena sel tubuhnya berkembang lebih cepat, jadi butuh asupan nutrisi lebih banyak dari biasanya. Ditandai dengan baby lebih sering dan lebih lama menyusu. Biasanya terjadi selama 2-3 hari atau bahkan sampe seminggu. Dialami bayi usia 0-12 bulan. Dan lebih dari 1 kali. Ga ada jadwal yang pasti, bisa sangat berbeda di setiap bayi.

Farah sampe usia 3 bulan sudah 3 kali lewat fase GS. Pertama usia 11 hari. Kedua usia 1m12d dan ketiga usia 2m26d. Rata-rata sekitar 2 hari saja. Dia bisa minta susu 30 menit-1 jam sekali. Bahkan malam hari sekalipun (biasanya farah nyusu 2-3 jam sekali). Bye-bye bobok pules deh emaknya. Gapapa. Yang penting tetap tenang. Jangan kepikiran ASInya bakalan kurang. Selalu yakin ASI kita cukup. Kan ASI supply by demand ya. Jadi kalo demand dari baby naik, otomatis produksi ASI jg naik supaya supply mencukupi.

Saya kalo udah ketemu fase GS ini happy deh (meskipun kebayang capeknya). Jadi setelah lewat fase GS ini jangan kaget kalo baby akan tidur pulas seharian. Capek juga kali ya abis kejar setoran. Kemudian BB dan tingginya naik pesat. Bonusnya lagi produksi ASI moms akan ikut meningkat. Yeeiiiy! Happy kan? Jadi ga ada yang perlu di-panik-in kan?!

Buat dads, tetap setia dampingi moms terlebih di masa GS ini ya. Bantu gendong dan menenangkan bayi biar moms bisa istirahat sejenak. Istirahat cukup penting untuk menjaga badan dan stabilitas emosi mommies lho. Kalo mom sehat dan happy, produksi ASI jadi lancar jaya. Dan baby dapet nutrisi yang cukup selama GS. Happy semua deh 😉

Itu ya moms sharing mengenai growth spurt. Nanti akan saya share lagi tentang parenting tips lainnya.. Tapi agak telat mungkin yang di blog. Kalo mau lebih cepet cus ke ig aja. Biasanya saya lebih dulu posting disana. Karena buat repost ke blog butuh proses sunting lagi, jadi suka nanti-nanti. Hehehe

Semoga bermanfaat yaa 😉

[Being A Mom] #MamaAntiPanik : Baby Nangis Terus, Laparkah?

Hallo mommies... Ini kali pertama ya saya share tentang #MamaAntiPanik di blog.. Sebenarnya postingan ini sudah saya bahas terlebih dahulu di instagram saya @ceiganuzulia dengan hashtag #MamaAntiPanik #ceritanyamamafarah .. Isinya sharing dari saya or some tips about being mother.. Bukan mau menggurui, karena saya sendiri juga cuma mama baru anak satu, yang masih belajar juga.. Harapannya semoga ada sedikit manfaat dari sharing saya buat mommies terutama newmom dan mom to be diluar sana. Kenapa #MamaAntiPanik ? Karena menjadi orangtua butuh ketenangan dan kewarasan. Kalo mom&dad panik, percayalah baby bisa ngerasain itu. Dan itu bikin baby ikutan panik, rewel dan ga tenang. So, saya ga bosen-bosen buat ngajakin para mom&dad untuk jadi ortu yang kalem, tenang dan jauh-jauh dari panik. Supaya lebih happy dan menikmati setiap detik menjadi orang tua. 😉

Satu lagi hal yang sadar ga sadar suka bikin moms panik. MOMPETITION. Dimana ibu-ibu saling nanya tumbuh kembang anaknya. "Anak kamu udah bisa apa? BBnya berapa?" Kemudian diikuti dengan "Anakku udah bisa ini dong. BBnya udah segini". Kalo masih ada moms yang kaya gitu. Segeralah bertobat. Please stop mulai dari sekarang. Yang mom-to-be jgn pernah ada niatan tanya² kaya gitu. Asli bikin gilak. Disyukuri aja moms apapun kondisi tumbuh kembang si kecil. Saya sendiri gamau lho dipaksa orang tua saya biar sama kaya anak lain. Karena setiap anak itu istimewa. Tumbuh kembangnya belum tentu sama rata. Memang ada beberapa milestone penting di setiap jenjang usia. Kalo mau tau silakan baca buku or konsul ke dsa or ke klinik tumbuh kembang anak. Ok, moms? 

Yuks lanjut bahas sub judul kali ini.. Kenapa bayi sering menangis? Apakah lapar? Nggak kenyang? ASI saya kurang? 



Baby nangis terus itu wajar ya moms. Bayi baru lahir bisanya nangis aja kan. Menangis adalah caranya berkomunikasi dengan kita. Sampai usia 1 bulan, bayi akan sangat sering menangis. Ga jarang ini yang bikin newmom jadi merasa sangat capek. Kenapa? Karena kita belum paham apa yg diinginkan bayi. Wajar ya sebagai ibu baru yang belum pernah pegang bayi seolah belum siap mendengar tangisan bayi setiap saat. Bayi bisa menangis karena lapar, lelah, ngantuk, popok basah, kepanasan, sakit atau sekedar manja ingin diperhatikan. Nah pertolongan pertamanya adalah dengan menggendongnya. Dari pengalaman saya, selalu menggendong setiap baby nangis inilah yang bikin capek. Padahal klo kita tau, ga perlu setiap nangis harus digendong lho moms.

Sebagai bahasa komunikasi, tangisan bayi juga punya vokal yang berbeda untuk arti yang berbeda. Jika moms udah terbiasa denger pasti bisa bedainnya. Ikuti kata hati juga moms. Intuisi kita sebagai seorang ibu selalu tepat. Nah, dengan tahu arti tangisan bayi, kita jadi lebih mudah menanganinya, memenuhi kebutuhannya. Ga perlu panik dan kecapekan karena kebanyakan gendong. Bahkan lama-lama kita bisa mempelajari isyarat bayi ketika meinginkan sesuatu. Jadi sebelum dia menangis, moms bisa segera bertindak. Menangani tangisan bayi dengan segera, penting untuk pertumbuhan otak dan emosinya juga lho moms.

Yang sampai saat ini masih sering terjadi di newmom life adalah bayi menangis selalu dikira karena lapar. Terus kalo udah disusuin tapi masih nangis mikirnya ASInya dikit, baby ga kenyang. Terus mom panik, stres. Duh jangan sampai ya. Poin pertama yang harus selalu diingat adalah bayi nangis ga selalu karena lapar. Tapi ada kondisi-kondisi tertentu yang memang perlu perhatian. Jika baby masih menangis setelah disusui dan menolak menyusu lagi, coba disendawakan. Jika sudah sendawa tapi masih nangis, coba cek popok, pakaiannya, suhu ruangan, dll. Jika semua sudah dilakukan tapi masih menangis, bisa jadi dia KOLIK. Saya belum bisa cerita soal kolik ini karena belum mengalami sampe sekarang.

Kondisi berikutnya yaitu ketika baby nangis karena benar-benar lapar. Sangat lapar. Selalu lapar. Pengennya nyusu terus. Lebih dari biasanya. Selamat! Karena baby kamu sedang GROWTH SPURT. Apasih growth spurt? Saya bahas di postingan selanjutnya ya.. :)